Jalinan hubungan baik dengan klien adalah salah satu hal penting bagi desainer. Beberapa pemilik rumah menyerahkan seluruhnya kepada arsitek dan desainer rancangan rumah impiannya. Dan hunian ini adalah salah satu karya Grey Architect, sebuah konsultan arsitek, desain, dan kontraktor. Klien memberikan kebebasan pada Grey untuk mengeksplor dan mendesain hunian ini sesuai dengan kondisi bangunannya. Mereka menginginkan rumah tinggal yang homey dan natural. “Mereka ingin menghindari nuansa hitam putih dan warna tua, karena rumah mereka sebelumnya menggunakan warna tersebut,” jelas Olivia Wilson Buana, Head Designer Grey Architect. Namun walau dihindari, warna tua tetap diselipkan untuk menghidupkan suasana.
“Karena klien suka biru dan toska, maka kami memakai warna-warna tersebut sebagai aksen, namun secara keseluruhan interior rumah ini lebih banyak nude color”
Dengan luas bangunan 500 m², konsep rumah dibuat tropis minimalis. Lebih banyak tema natural seperti warna-warna kayu dan ada juga beberapa aksen lebih tua untuk menghidupkan suasana. Konsep dipilih dengan menyesuaikan bentuk bangunan itu sendiri, baik eksterior maupun interior. Juga lokasi dan aturan layout tidak terlalu besar, maka dengan menggunakan gaya desain seperti ini, rumah terlihat lebih simple dan memberikan kesan lebih luas. Sementara untuk pemilihan warna cenderung ke skema natural.
“Karena klien suka biru dan toska, maka kami memakai warna-warna tersebut sebagai aksen, namun secara keseluruhan interior rumah ini lebih banyak nude color,” jelas Olivia. “Salah satu challenge ketika membangun rumah ini adalah mencoba untuk mengikuti keinginan klien namun tetap dalam garis desain ciri khas kami sebagai desainer, dan tetap efisien pada anggarannya.”
Untuk semua furnitur built-in pada rumah ini adalah rancangan dan koleksi Grey Architect yang mereka buat di workshop sendiri di Jakarta Timur. Sementara untuk loose furniture seperti sofa dan meja, mereka memakai koleksi beberapa brand interior.
Yang membuat orang suka dengan desain rumah ini adalah detail yang menarik, seperti ketika memasuki foyer sudah terlihat detail fasad. Sedangkan pada interior rumah, konsep open living adalah salah satu aspek yang membuat rumah ini menarik. Desainer harus mengubah desain awal untuk memenuhi kebutuhan pemilik rumah yang sering kedatangan tamu. “Kami mendesain rumah ini dengan straight forward sesuai dengan keinginan dan kebutuhan klien,” tutup Olivia. Mengerjakan interior hunian ini membutuhkan waktu dua bulan, ditambah beberapa pengerjaan sipil seperti penambahan dinding dan pelistrikan.