Salah satu firma desain lokal, Hello Embryo, mendapati klien pemilik rumah yang ingin dibuatkan hunian untuk keluarganya. Dengan bermodalkan ide Klasik Modern seperti keinginan klien, Hello Embryo membangun dan mendesain berlokasi di Karawaci ini. Karena dari segi arsitektur tidak terlalu klasik dan tidak terlalu banyak penggunaan profil, maka dari segi interior desainer berusaha untuk menyesuaikan nuansa keseluruhan sehingga ada perpaduan antara arsitektur dan interior rumah ini. “Klien menyukai konsep bangunan putih, bersih, Klasik Modern, tetapi harus tetap abadi dan tidak ketinggalan jaman seiring berjalannya waktu.” Ungkap Linda Yuliana, Creative Director Hello Embryo.
“Klien ingin memiliki rumah dengan tampilan putih, bersih, dan Klasik Modern namun tidak ketinggalan jaman”
“Pertemuan pertama kali dengan klien adalah hasil perkenalan melalui kontraktor bangunan kami,” cerita Linda. Pemilik hunian yang mereka desain adalah pasangan suami istri berusia tengah 50an dengan sepasang anak laki dan perempuan yang sudah dewasa. “Kebetulan, kami dan klien memiliki visi dan misi yang selaras, dan mereka sangat menghargai pendapat dan saran kami sebagai desainer sehingga proyek ini dapat selesai dengan baik dan bisa dibilang hampir sama persis dengan niat awal desain kami,” lanjutnya. Linda merasa sangat beruntung juga karena diberikan kepercayaan oleh klien, sehingga proses desain dan pembangunan rumah ini menjadi sangat nyaman.
Salah satu hal unik dari hunian ini adalah pengadaan dua pintu masuk. Permintaan khusus pemilik rumah adalah membuat pintu masuk utama yang sesungguhnya justru dari selasar samping. “Kami harus membuat semacam foyer khusus ke selasar tersebut, dan di selasar tersebut kami letakkan dinding penghijauan dengan fitur air hingga area tersebut terlihat lebih nyaman,” jelas Linda. Dinding hijau tersebut pada akhirnya menjadi latar belakang unik tersendiri di ruang keluarga. Sedangkan pintu di tengah hanya digunakan khusus untuk penghuni rumah, karena disana diletakkan walk-in cabinet untuk penempatan sepatu. Pemilik rumah juga meminta konsep terbuka pada desain rumahnya untuk memunculkan kesan luas, berhubung area bangunan tidak terlalu besar, dan memanfaatkan sisanya sebagai taman. “Selebihnya, klien cukup memercayakan kepada kami soal detail desain sampai pemilihan material finishing,” lanjut Linda.
Pada pemilihan perabot, Hello Embryo menggunakan bermacam label furnitur dan aksesori karena klien tidak terlalu terburu waktu. Mereka banyak memakai waktu lebih untuk keliling showroom Bersama untuk mencari perabot yang tepat dari segi desain maupun fungsinya. Klien ingin agar tidak terlalu menampilkan kesan klasik, maka soal furnitur, desainer berusaha untuk mengombinasi antara Modern dan sentuhan klasik. “Saya sangat menyukai kursi outdoor di area foyer dari Laflo karena bentuk uniknya dan menjadi design piece tersendiri,” ungkap Linda mengenai perabot yang dipilih.
Karena dinding seluruhnya menggunakan panel dan kebanyakan memakai nuansa putih, maka Linda berusaha memberi aksen warna pada furnitur, bantal, dan fitur lampunya. Aksen kuningan juga dapat terlihat di area tangga dan beberapa furnitur. Untuk ruang makan dan pantry, dicoba dibuat dengan nuansa berbeda. Pemilihan onyx untuk lantainya juga untuk memberi kesan lebih hangat karena pantry kami menggunakan veneer kayu, namun tetap dengan batas ujung marmer hitam dan kuning sebagai aksen serasi pada keseluruhan rumah. Kamar tidur utama dipilih warna lebih hangat dan lembut, sementara di setiap kamar mandi diberikan sentuhan pola yang berbeda pada lantai hingga tiap kamar mandi memiliki keunikan tersendiri. Sedangkan pada kamar anak-anak lebih menonjolkan kesan Modern dan simple.