Sebuah rumah baru terbangun di wilayah Sag Harbor, Haven Utara, New York untuk salah satu keluarga yang hobi menjamu tamu sepanjang tahun. Sekali melihatnya, sangat sulit untuk tidak langsung jatuh cinta pada lokasinya. Arsitek yang membangunnya, Blaze Makoid, secara khusus tertarik untuk membuat tampilan rumah ini seperti air yang berlapis-lapis, dari kolam hingga ke pelabuhan, dan ia memungkinkan kondisi ini dengan meciptakan lapisan demi lapisan. Untuk menghindari landasan yang curam menuju lokasi, kita harus berjalan menuju rumah dengan menyusuri jalan setapak berliku-liku. Dan ketika sampai di pintu depan rumah, Anda dapat melihat menembus ke seluruh rumah, hingga ke kolam renang, teluk, dan pelabuhan.
Proyek rumah ini diawali dengan menggabungkan dua buah bangunan, masing-masing seluas setengah hektar, yang terletak di sebuah teluk kecil, di Haven Utara dengan pemandangan luas menghadap Teluk Sag Harbor, dermaga, dan kolam berair asin. Dari luar, rumah ini tampak padat dan sederhana. Sementara bagian belakang rumah, yang arsitek sebut sebagai “bagian air” dari rumah ini, lebih rumit dan mengilap, rangkaian dan kompilasi dari panel-panel kaca. Pertama kali memasuki rumah, kita disambut dengan living area dan ruang makan yang dipisahkan dengan kaca dan panel kayu. Kaca-kaca besar juga menjadi pembuka menuju area luar, menciptakan kesinambungan antara elemen luar dan dalam. Untuk memenuhi kebutuhan pemilik rumah untuk menjamu tamu, bagian tengah rumah didesain terbuka pada kedua sisi ruangnya, di satu sisi terdapat patio dan sisi lainnya kolam renang. Tujuan terbukanya area ini adalah untuk mempermudah tamu berpindah dari kegiatan air menuju waktu makan malam di taman, sambil melihat matahari terbenam. Ruang tengah tersebut juga berfungsi sebagai pemisah antara area publik seperti living, ruang makan, dan dapur dengan kamar-kamar tidur pribadi di lantai satu, sedangkan di lantai dua terdapat area keluarga yang diciptakan sebagai pemersatu antara kamar tidur utama dengan kamar anak.
Dapur dilengkapi dengan countertop dan backsplash berwarna biru dengan kabinet dan sistem penyimpanan berbahan kayu. Bersebelahan dengan dapur adalah ruang living kedua. Kayu, kaca, dan batu adalah material yang banyak digunakan di sepanjang rumah untuk menciptakan kesan nyaman dan hangat di semua musim. Di ruang menonton keluarga, pancaran cahaya sederhana memperlihatkan kesan kontemporer pada ruang, sementara rak tinggi berbahan kayu hadir di tengah ruang untuk menambah aksen pada interior rumah. Lorong yang menyambungkan antar kamar tidur diisi dengan karya seni koleksi pemilik rumah. Dan pada salah satu kamar, sebuah jendela besar mengisi ruang dengan cahaya sambil memperlihatkan pemandangan dermaga.