Berbagai kolaborasi dan acara penghargaan yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar demi mengapresiasi dan melestarikan olah tangan para seniman. Ekshibisi seni juga tidak jarang kita lihat digelar di Bali.
Mowilex, produsen cat berkualitas tinggi di Indonesia, ikut berkontribusi dalam mengapreasiasi para pengrajin kayu di Bali dengan meluncurkan buku “Balinese Woodcarving – A Heritage to Treasure” di Agung Rai Museum of Art (ARMA) Gallery adn Museum di Ubud, Bali. Pembuatan dan peluncuran buku ini sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan warisan, kisah, dan nilai-nilai seni ukir dan kerajinan kayu Bali.
Pada acara peluncuran buku ini, Mowilex mengundang para seniman, peminat seni, dan media. Bertempat di ARMA Art Museum dan Gallery, Ubud, dan di hadiri oleh pemilik galeri, Anak Agung Rai, dan President Director Mowilex Indonesia, Niko Safavi. Buku ini membahas lima pengalaman hidup dan hasil karya lima seniman pahat kayu, salah satunya adalah I Made Ada, seorang ahli pahat kayu Garuda. “Sebagai seniman yang menanggung nafkah keluarga, kami juga harus menemukan keseimbangan antara melestarikan sejarah, nilai ukiran kayu dan juga peningkatan nilai komersial untuk ekonomi kreatif,” jelas I Made Ada.
Di acara ini, selain perilisan buku juga sekaligus pembukaan salah satu bagian galeri yang memamerkan semua karya seniman yang terdapat dalam buku. untuk memberi warna dan melindunginya, tentu saja mereka menggunakan produk Mowilex. “Kami merasa terhitmat karena para pengrajin Bali ini telah memercayakan perlindungan, pendekorasian, dan pelestarian mahakarya mereka kepada produk Mowilex Woodstain selama hampir satu abad. Inilah sebabnya kami senantiasa mendengarkan masukan sehingga dapat menyajikan produk terbaik lainnya untuk ukiran kayu di masa akan datang,” ujar Niko Safavi.