Sepintas kita akan berfikir jika sebuah keluarga terdiri pasangan suami istri yang keduanya berprofesi sebagai desain interior, yang pasti mendesain hunian menjadi sebuah perkara yang sangat mudah.
Pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Seperti pasangan duo desainer interior yang tergabung dalam satu firma interior, adalah Rene sang suami dan Vitria sang istri , keduanya adalah principle designer dari Renes Studio Design.
Keduanya berperan seimbang dalam proses desain ke klien danuntuk mensiasati perbedaan diantara keduanya mereka punselalu bersaing sehat saat mengajukan prposal desain kepadaklien. “Agar keadaan lebih seimbang dan lebih mudah untukanak buah kami, kita membagi tim desain dalam dua tim yangberbeda, biasanya kami akan saling kompromi untuk membagiarea mana saja yang menjadi tanggung jawab saya atau Rene,dan kami serahkan penilaian sepenuhnya kepada klien, jadi kami bersaing sehat walaupun dalam satu firma’” jelas Vitria kepada tim redaksi.
Bagi pasangan yang kerap mendesain rumah untuk klien, rumah adalah sesuatu yang personal. “Bagi kami rumah adalah tempat berkumpul bersama keluarga , untuk healing, menenangkan diri, dan menjadi diri sendiri apa adanya’” tutur Vitria.
Ketika ditanya tentang konsep desain dari rumah ini, mereka menjelaskan bahwa konsep rumah ini adalah Contemporary Neutral, dimana dibuat netral agar masih terdapat beberapa area yang masih terasa kontemporer maskulin untuk sang suami Rene.
Proses merenovasi rumah ini membutuhkan sekitar 3 hingga 4 bulan sampai akhirnya rumah selesai terbentuk. Tantangan saat merenovasi rumah ini bukanlah saat merenovasinya, namun pada saat mendesain,kami berdua harus dapat menyatukan dua selera, karena kita memiliki profesi yang sama jadi kami memiliki taste yang berbeda sesuai dengan kepribadian kami masing-masing.
Hal ini tampaknya berhasil diwujudkan dengan seimbang, dimana pada area living room terasa lebih solid namun tetap terasa lembut dengan pemilihan warna-warna ringan seperti putih dan cream. Lain halnya dengan ruang makan, disini konsep terbuka dengan area living room terasa lebih feminin dengan pemilihan dining chair bergaya modern klasik dengan bahan velvet, namun tetap hadir elegan.
Rene dan Vitria sadar bahwa untuk mencapai sebuah hunian yang bertumbuh konsep open space sangat pantas untuk diterapkan. Seperti area living room dan dining yang terbuka menjadi satu kesatuan ruang yang luas. Tepat di depan ruang makan, akses french door menuju ruang teras belakang memberikan pencahayaan yang maksimal di kedua arah.
Warna-warna lembut dengan bentuk shape furnitur modern klasik pada hunian Rene dan Vitria, dirinya mengaku karena keduanya menyukai style desain dari desainer Laura Hammet,Sophie Patterson dan Kelly Hoppen, namun mereka sadar bahwarumah mereka lebih cocok dengan style yang kontemporerdan warna yang netral.
Diantara penataan desain yang sudah diterapkan sesuai dengan selera masing-masing, mereka berdua mengaku masih banyak yang ingin ditambahkan pada rumah ini di kedepannya, “Kami masih ingin memiliki ruang library dan ruang living room yang lain, tapi hal tersebut butuh prosesnamun bukan berati tidak mungkin.” Tutur Vitria kembali.
Baca juga artikel yang lain :
- Vinoti Living Open New Store at IDD PIK
- Eksplorasi kuliner “The Local Harvest” kolaborasi PA.SO.LA Restaurant X Mozaic Ubud.
- The Residences St. Regis Jakarta eksklusif berkolaborasi dengan enam artisan interior Indonesia.
- The Lanesborough , sajikan hidangan Amerika klasik saat rayakan Thanksgiving.
- “Stay and Play” pilihan terbaik untuk keluarga saat berkunjung di Renaissance Bali Nusa Dua Resort.