Setelah melalui cuti panjang selama dua tahun, The Design Files kini menyelenggarakan kembali Open House, acara yang sudah dinantikan para pecinta desain di Australia. The Design Files adalah salah satu wadah komunitas desain yang sudah terkenal dari Australia. Didirikan oleh stylist sekaligus penata ruang ternama dari Australia, Lucy Feagins, pada tahun 2008. Setiap tahun mereka mengadakan acara Open House, dimana sebuah bangunan atau ruang ditata oleh desainer untuk dipertunjukan dan dikunjungi oleh para pemerhati desain. Pada Open House kali ini The Design Files memiliki keunikan tersendiri, yaitu hasil karya desain yang dibuat atas campur tangan lebih dari 60 desainer dan seniman asal Australia dalam mewujudkan desain rumah yang paling mutakhir. Selain itu, para desainer juga memajang karya seni dan karya para seniman dan penulis lokal.
Tahun ini, Open House diselenggarakan di sebuah bangunan hunian lapang di Collingwood. Sebuah bangunan bergaya loft dengan bentuk seperti warehouse. Pada bangunan ini, desainer tidak diperkenankan untuk membuat sesuatu yang permanen. “Maka kami membuat sebuah desain dengan dinding buatan, rak lepas, dan pembatas ruang, untuk menciptakan sebuah bentuk ‘rumah’ di dalam gudang tak terpakai ini,” cerita Lucy. “Ini seperti sebuah latihan problem solving dalam mendesain, dimana kreatifitas kami diuji untuk mendesain dengan banyaknya batasan,” lanjutnya. Berangkat dari situasi seperti itu, membuat tiap desainer harus lebih berhati-hati dalam membuat desainnya. Mereka bahkan membangun banyak komponen diluar gedung sebelum akhirnya dipasang di dalam.
Lucy Feagins mendesain ruang ini mengacu pada gaya bold, colourful, eklektik, dan sedikit tak terduga. “Dari semuanya, saya sangat menyukai kamar tidur utama. Di sini rasanya seperti pelarian dari warna-warna terang di ruang lainnya,” ucap Lucy ketika kami tanya mengenai area favoritnya. Selama empat hari acara Open House berlangsung, terdapat banyak pesan dan kesan positif dari para pengunjung, terutama pada pilihan kombinasi warna pink dan terakota. Mereka juga mendesain area outdoor, berkolaborasi dengan desainer lanskap lokal yang kerap memenangkan penghargaan, Philip Withers. “Desain taman ini sangat sukses menarik perhatian para pengunjung dan sedikit mengubah persepsi orang saat melihat rumah ini,” jelas Lucy.
Dibalik semua estetika desain, para tim desainer juga memfokuskan desainnya pada suasana mood ruangan, seperti mengoptimalkan cahaya alami, serta menciptakan atmosfer yang hangat dan mengundang. The Design Files bekerjasama dengan Sonos untuk menanamkan pengeras suara nirkabel di sepanjang rumah untuk menambahkan detail suasana yang sempurna. Dalam mendekorasi tiap ruangan, The Design Files banyak menggunakan karya seniman lokal yang telah terkurasi. Tahun 2017, mereka lebih fokus kepada kesenian keramik. “Kami senang dengan produk keramik karena memiliki bentuk cantik serta fungsi yang berguna,” Ungkap Lucy. “Saat ini kami sangat menyukai seniman keramik dari Australia, Tantri Mustika dan Claudia Lau,” lanjutnya. Pemilihan warna merupakan respon terhadap tren warna 2018 Dulux. Dulux adalah partner utama untuk ekshibisi desain ini, dan sangat terlibat dengan predikasi tren warna untuk proyek Open House 2017.