Ami Utami, salah satu petinggi di firma arsitek kenamaan, Hadiprana, berbagi dengan kami bagaimana ia menata dan membangun huniannya menjadi sebuah tempat tinggal yang nyaman baginya dan keluarga besarnya. Rumah ini ia beli pada tahun 1989, di Bintaro. Setelah ia huni dan sayangi selama 20 akhirnya bangunan ini menunjukan tanda-tanda harus segera direnovasi. Ami mulai membangunnya sedikit demi sedikit. “Banyak bagian yang sudah usang dihilangkan, namun secara struktur tetap Saya pertahankan,” cerita Ami. “Beberapa ruang dibongkar, kamar tidur utama diperbesar dan ruang keluarga ditambah” lanjutnya. Menurutnya, rumah adalah cerminan pemiliknya, maka disini adalah kesempatan ia untuk memperlihatkan karakternya. Baginya, rumah harus selalu terlihat bersih dan rapi, kapanpun dan bagaimanapun.
Banyak bagian yang sudah usang dihilangkan, namun secara struktur tetap Saya pertahankan
Ia memakai putih sebagai warna latar karena terasa lebih mudah, seperti kertas kosong yang dapat digambarkan sesuai keinginan. Kemudian ia memberikan sentuhan warna tertentu, seperti di lantai bawah ia beri warna hijau karena mengambil filosofi dari bumi yang hijau. Sementara pada lantai atas, karena lebih dengan langit, maka ia memilih warna biru. Sedangkan untuk furnitur, Ami banyak menggunakan koleksi perabot lamanya. “Saya memiliki keluarga yang senang akan segala yang berhubungan dengan arsitektur, desain dan interior. Jadi semua ini dibantu oleh keluarga. Sahabat saya juga memberikan saran dalam hal arsitektur, bagaimana memperbaiki rumah tanpa harus mengubah strukturnya,” ungkapnya.
Karena ia memiliki keluarga besar, di ruang atas ia menyediakan tempat komunal untuk berkumpul. Ia menempatkan sofa bed pada ruang tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi para keluarga yang menginap. Diciptakan senyaman mungkin dan berdekatan dengan area ruang makan. Lalu sebagai wanita yang cukup sibuk kesehariannya, Ami membuat ruang salon pribadi, dimana ia dapat memanjakan dirinya tanpa harus pergi ke tempat lain. Di lantai bawah juga terdapat ruang kerja yang ia pakai untuk bekerja dari rumah. Kamar tidur juga dibuat dominan warna putih dengan sentuhan emas untuk menciptakan kesan anggun dan elegan. Secara keseluruhan, desain yang diusungnya lebih kearah simetris, juga terdapat unsur-unsur ciri khas Hadiprana, sebuah firma arsitek tempat ia bekerja selama puluhan tahun.
Untuk artwork, konsepnya disesuaikan dengan yang sudah ada, menggunakan biru dan hijau. Dan karena luas rumah tidak terlalu besar, ia merasa bahwa tiap ruang harus dibuat seluas mungkin agar tercipta kesan lebih luas dan terbuka. Kamar mandi juga ia desain secara terbuka, membuktikan bahwa area privat tidak melulu harus didesain tertutup.
Sementara untuk halaman, rumah ini tidak memiliki taman yang terlalu luas, ditambah dengan adanya teras yang dibangun menjorok keluar dari kamar tidur utama. Maka dengan sisa halaman yang ada, Ami membuatnya semaksimal mungkin dengan bantuan tanaman yang sudah ada sebelumnya, yaitu dua pohon besar dan tanaman liar yang ia pelihara dengan baik.