Sepertinya eklektik menjadi gaya favorit yang digandrungi masyarakat dan desainer dalam merancang interior dan dekorasi. Desainnya yang terbilang fleksibel mungkin menjadi salah satu alasan eklektik banyak digunakan. Seperti rumah hasil karya Hello Embryo milik keluarga muda ini. Kehadiran sang bayi di tengah keluarga, membuat keluarga tersebut ingin memiliki rumah minimalis yang nyaman dan aman, sekaligus memiliki keunikan tersendiri.
Lantai mezzanine membuat rumah ini tampil lebih edgy. Plafon yang tinggi pada ruang makan pun memberikan kesan lapang.
Dengan ukuran 200 m2, Hello Embryo ditantang untuk mewujudkan keinginan mereka. Salah satu fitur menarik pada susunan rumah ini adalah pengadaan lantai mezzanine yang digunakan sebagai ruang keluarga. Jendela besar hingga ke lantai dua tak hanya membuat rumah terasa lebih lapang, namun juga menarik. Baik desainer maupun pemilik rumah sangat menyukai cahaya alami yang masuk ke dalam rumah. Begitu pun penggunaan material kayu pada plafon yang memberi aksen menarik pada ruang makan. Kedua desainer memanfaatkan dinding tinggi sebagai rak buku untuk menyimpan buku masakan koleksi sang klien. “Klien mengoleksi banyak buku masakan, maka kami membuatkannya sebuah rak buku besar dekat dapur sebagai perpustakaannya. Hal ini merupakan solusi terbaik untuk mewadahi kebutuhan mereka,” terang desainer. Meskipun klien menyukai tampilan minimalis, namun mereka juga menyukai karakteristik dari tegel kunci, sehingga mereka pun mengaplikasikan pelapis lantai antik asal Yogyakarta ini pada lantai dapur. Area yang terbuka dengan ruang makan membuat dapur terlihat menonjol dan eksentrik.
Keterbatasan lahan membuat duo desainer harus berpikir kreatif dalam pengolahan denah. Sebisa mungkin mereka merancang ruangan agar tetap terlihat luas tanpa mengurangi kebutuhan sang pemilik. Mulai dari pembagian ruang hingga sarana penyimpanan barang. Beberapa dibuat seapik dan semenarik mungkin agar ruang tetap terlihat atraktif seperti keinginan klien.
Berbagai aksen yang membuat rumah ini terlihat nyaman adalah penggunaan lantai kayu dan skema warna abu-abu gelap pada dinding yang bukan saja menampilkan kenyamanan namun terlihat berbeda. “Ide awal dalam mendesain dan mendekorasi kamar tidur utama adalah untuk menciptakan sebuah ruang yang sederhana dan nyaman. Sebab itu, kami menggunakan warna yang lebih lembut dan ringan untuk mood di area ini,” lanjut Linda, desainer yang selalu terinspirasi oleh Tokujin Yoshioka ini. Dengan adanya kebutuhan klien dalam beberapa hal, seperti area kerja dan tempat keperluan bayi, maka ruangan pun ditata sedemikian rupa hingga dapat mengakomodasi aktivitas tersebut. Untuk membuat ruangan terlihat lebih luas, maka mereka memilih menggunakan konsep lemari baju terbuka di kamar tidur tersebut. Kesukaan sang istri terhadap film-film klasik Hollywood menginspirasi desain cermin vanity yang terdapat di area wastafel, dengan lampu pijar keemasan dari sisi cermin. Penggunaan tegel kunci kembali diulang pada kamar mandi utama dengan motif dan warna yang lebih sederhana dari dapur. Dalam mendekorasi hunian ini, Hello Embryo bercerita banyak memakai furnitur dari Vivere dan Box Living, serta artwork dari Yellow Korner.