Desainer Interior
Selain mendirikan firma desain Asri Desindo Intiwidya (ADI), Naning Adiwoso juga turut aktif dalam beberapa aktivitas desain, salah satunya sebagai Chairperson Green Building Council Indonesia. Perempuan yang pernah mengenyam pendidikan di International Institute of Interior Design, Washington, DC dan Environmental Design, New York, AS, ini bertutur bagaimana menjadi seorang perancang untuk generasi masa datang dan humanizing design.
Mengapa environmental psychology dan environmental design menjadi sangat penting?
Kita melihat perubahan terjadi begitu cepat. Tahun 1990 orang berubah dari manual ke digital. Secara psikologis kondisi ini memengaruhi cara manusia bekerja. Salah satunya terlihat pada industri desain yang awalnya menggambar menggunakan meja gambar, kini beralih komputer. Era yang serba daring membuat terciptanya netizen (citizen of the net). Kondisi ini memengaruhi perubahan desain, multi generation workshop place. Sementara environmental design mulai menjadi pemikiran yang cukup serius, setelah banyaknya negara yang membicarakan perubahan iklim di tahun 1994. Indonesia baru membahas hal ini pada akhir 2010. Artinya, kita harus mengikuti segala bentuk perubahan dan bukan hanya desain.
Melihat perkembangan desain saat ini apakah sudah mendekati humanizing design?
Banyak desain yang kurang memikirkan secara keseluruhan. Terdapat 28 juta orang kaum difabel di Indonesia. Menurut peraturan kita harus memikirkan dan menyikapinya. Namun sayang sekali hal ini sering tidak terpikirkan. Desain boleh mewah, tapi tetap harus ada sisi humanisnya; ergonomis.
Untuk selengkapnya silakan baca majalah Style&Decor edisi Mei 2016.